Bisnis.com, JAKARTA - Pakar teknologi berharap Dirjen Aptika Kemenkominfo Hokky Situngkir dapat menyelesaikan masalah Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 Surabaya secepatnya agar tidak mengganggu layanan lain. Di sisi lain, penunjukkan Hokky secara mendadak juga menjadi sorotan.
Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi mengatakan hal utama yang harus menjadi fokus Hokky adalah memulihkan semua layanan yang ada di Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) dalam waktu secepatnya, mengingat kunci deskripsi PDNS yang digembok Brain Chiper sudah diberikan cuma-cuma.
“Makin tertunda layanan dipulihkan, maka kerugian terkait pemberian layanan ke masyarakat juga makin besar,” kata Heru kepada Bisnis, Jumat (19/7/2024).
Heru juga mendesak Hokky untuk melakukan audit PDNS dan perbaikan agar ke depan peristiwa serupa tidak terjadi lagi terlebih ke depan kejahatan siber dan ransom meningkat baik kuantitas maupun kualitas.
Di sisi lain, Heru juga mempertanyakan pengangkatan Hokky. Menurutnya sekelas dirjen seharusnya melewat proses lelang tidak dapat langsung diangkat begitu saja.
"Apakah penunjukkan pejabat jabatan Tinggi Madya dapat dilakukan tanpa seleksi. Biasanya Kominfo melakukan seleksi terbuka," Heru.
Senada, Ketua Pusat Studi dan Kebijakan Regulasi Telekomunikasi ITB Ian Yosef M. Edward mengatakan Hokky perlu membenahi kesadaran terhadap keamanan, persiapan menjelang berlakunya Undang-Undang Pelindungan Data Pribadi (PDP).
Sebelumnya, Hokky Situngkir resmi menjabat sebagai Direktur Jenderal Aplikasi Informatika baru di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).
Hokky menggantikan posisi Semuel Abrijani Pangerapan yang beberapa pekan lalu mengumumkan pengunduran diri.
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kemenkominfo Usman Kansong membenarkan bahwa posisi Dirjen Aptika baru diisi oleh Hokky Situngkir. “Betul [Kemenkominfo menunjuk Hokky Situngkir sebagai Dirjen Aptika baru],” kata Usman saat dikonfirmasi Bisnis, Jumat (19/7/2024).